Iklan

Oknum Security Dan Mandor PT SKU Diduga Melakukan Penganiayaan Terhadap Suku Anak Dalam SAD



PORTALKITA.ID - Seorang Suku Anak Dalam Kelompok Temenggung Apung di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum security dan mandor PT Sawit Setya Karya Usaha (SKU), Rabu, 17 Juli 2024.



Menurut informasi yang dirangkum PortalKita.id , Suku Anak Dalam korban penganiayaan oleh oknum security dan mandor PT SKU tersebut bernama Deraw. 



Peristiwa ini bermula ketika Derau bersama beberapa orang lainnya kedapatan mengambil brondolan sawit milik PT SKU. Ketika diketahui oleh security dan mandor perusahaan, mereka langsung ditangkap di tempat kejadian.



Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 17 Juli 2024, sekitar pukul 12.00 WIB. Begitu ditangkap, Derau segera diborgol dan dibawa ke kantor SKU. Di sana, ia diduga mengalami penganiayaan yang cukup parah.



Akibat penganiayaan tersebut, Derau mengalami luka-luka serius dan kondisinya dinyatakan tidak sadarkan diri. Saat ini, ia tengah diperjalanan menuju RSUD Tebo untuk mendapatkan perawatan medis.



Peristiwa ini pun menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan Suku Anak Dalam kelompok Temenggung Apung.



“Sekarang Deraw lagi dijalan menuju rumah sakit Tebo (RSUD Tebo),” kata I”ak, salah seorang Suka Anak Dalam kelompok Temenggung Apung.



Hal yang sama juga dikatakan langsung oleh Temenggung Apung. Dia sangat menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh oknum scurity dan mandor PT SKU terhadap warga kelompoknya.



Menurut Temenggung Apung, seharusnya persolan ini dibawa ke ranah hukum, “Bukan main hakim sendiri. Kalau memang ada kesalahan, ya selesaikan secara hukum. Bukan main pukul,” kesal Temenggung Apung.



Temenggung pun meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas oknum scurity dan mandor PT SKU yang telah melakukan penganiayaan terhadap warganya tersebut.



“Tolong pak polisi. Kami sudah diajarkan hukum, tapi kok seperti ini perlakuan yang kami terima,” pungkasnya.*



editor : andi