Iklan

Warga Rimbo Ilir Hadang dan Larang Truk Muatan Sawit Milik PT SMS Melintas

Truk muatan buah Sawit milik PT SMS saat dihadang warga Rimbo Ilir dan dipaksa putar arah.(Poto:andi/portalkita.id)

PORTALKITA.ID, TEBO - Puluhan warga Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo provinsi Jambi, malam ini atau Kamis malam (04/07/2024) menghadang Truk bermuatan Buah Sawit Corner milik Pabrik Kelapa Sawit PT SMS.


Tidak hanya menghadang, warga pun memaksa Sopir - sopir Truk tersebut untuk berbalik arah atau putar arah kembali membawa Truk ke PT SMS.


Penghadangan Truk bermuatan Buah Sawit super milik PKS PT SMS yang rencananya akan dibawa ke Lampung ini, terjadi di Blok D atau Desa Giri Purno dimana PKS PT SMS itu berdiri.


Salah satu warga Rimbo Ilir yang ikut aksi penghadangan Truk milik PKS PT SMS, Sukardi mengatakan bahwa penghadangan terjadi di jalan Bali Blok D. Aksi penghadangan yang mereka lakukan menurutnya, untuk menyelamatkan jalan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh PKS PT SMS.


"Warga Blok D akan siaga malam ini dan melarang Truk milik PKS PT SMS melintas karena bermuatan melebihi tonase hingga 14 Ton lebih, malam ini sudah ada 3 Truk yang kami paksa untuk putar arah," terang Sukardi pada Portal kita.id.


Biasanya lanjutnya, Truk - truk PKS PT SMS membawa buah Sawit Corner dari PKS PT SMS yang ada di Blok D ke Lampung melintas lewat Blok E. Menurut informasi, beberapa hari ini warga Blok E melarang Truk PT SMS tersebut melintas disana karena akibat Truk tersebut melintas, jalan Blok E menjadi hancur dan rusak parah serta tak kunjung diperbaiki oleh PT SMS.


Itulah sebabnya para Sopir ini mengalihkan rute perjalanannya dengan melewati jalan Bali Blok D untuk menuju ke Lampung. Namun, hal yang sama juga dilakukan oleh warga Blok D. Warga Blok D melakukan aksi penghadangan dan apabila dibiarkan maka nanti lintas Kecamatan Rimbo Ilir khususnya Blok D jalan Bali akan hancur seperti yang terjadi di Blok E.


"Warga sudah berulangkali melakukan protes keras kepada Manajemen PT SMS terkait kerusakan jalan, tapi Manajemen PT SMS sendiri tidak pernah menggubrisnya," pungkas Sukardi.***





Editor: Apriliandi.