Debalang Negeri: Pantang Negeri Melayu Dipimpin Oleh Pemimpin Yang Tak Patuh Adat
Poto: Tengah Debalang Negeri, Hafizan Romi Faisal.(rikiindra/portalkita.id) |
PORTALKITA.ID, TEBO - Di Negeri Melayu, yang terkenal dengan nilai-nilai adat yang luhur dan kaya akan tradisi, penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang memahami dan menghargai adat istiadat Melayu.
Demikian pesan yang disampaikan oleh Hafizan Romy Faisal,
Debalang Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, seorang penjaga adat yang
bertugas di Negeri Melayu Seentak Galah Serengkuh Dayung, Kabupaten Tebo,
Provinsi Jambi.
Pesan ini disampaikan dalam rangka menyambut momentum
pemilihan kepemimpinan yang semakin dekat di Kabupaten Tebo.
Debalang Negeri menyampaikan bahwa hak politik adalah hak
setiap individu, namun ia tetap mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang
patuh terhadap adat istiadat Melayu.
Menurutnya, seorang pemimpin yang tidak patut pada adat
Melayu bukanlah sosok yang layak untuk memimpin masyarakat Melayu yang kaya
akan tradisi.
Sebagai penjaga adat, Debalang merasa memiliki tanggung
jawab untuk mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan prinsip-prinsip adat
yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Pemimpin yang memahami "eco pakai," atau tata cara
dan kebiasaan masyarakat adat Melayu, diyakini mampu menjadi pengayom yang baik
bagi warganya.
Eco pakai adalah pedoman hidup yang mencakup etika dan norma
yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu. Dengan mengikuti
eco pakai, seorang pemimpin diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan bijak
dan penuh tanggung jawab sesuai dengan harapan masyarakat.
Di tengah perubahan zaman yang begitu pesat, masyarakat adat
Melayu tetap berpegang teguh pada nilai-nilai adat yang menjadi identitas
mereka.
Menurut Debalang, masyarakat adat di Kabupaten Tebo harus
tetap waspada agar pemimpin yang terpilih nantinya tidak hanya pandai dalam
urusan politik, tetapi juga memahami adat yang ada.
Ia menekankan bahwa pemimpin yang taat pada adat adalah
jaminan bagi keberlangsungan nilai-nilai tradisi yang selama ini menjadi
pedoman hidup masyarakat Melayu.
Selain itu, Debalang juga menegaskan bahwa seorang pemimpin
yang menghormati adat Melayu akan mampu menjaga keharmonisan dan kedamaian di
tengah masyarakat yang majemuk.
Kehidupan di Negeri Melayu, menurutnya, dapat terus damai
jika dipimpin oleh sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat, karena adat
Melayu mengajarkan kearifan dalam berhubungan dengan sesama serta alam
sekitarnya.
Menyikapi persoalan ketidakpatuhan terhadap adat, Debalang
mengingatkan bahwa hal tersebut dapat merusak sendi-sendi sosial yang telah
dibangun.
Pemimpin yang tidak paham atau tidak menghargai adat dapat
menimbulkan ketegangan dan konflik yang dapat merusak persatuan masyarakat.
Oleh karena itu, ia menghimbau masyarakat untuk bijak dalam
menentukan pilihan, agar Kabupaten Tebo tetap damai dan berpegang pada tradisi.
“Saya berharap, pemimpin yang terpilih nantinya benar-benar
mampu menjadi panutan dalam hal ketaatan pada adat Melayu, sehingga negeri
Melayu di Tebo dapat terus maju tanpa melupakan nilai-nilai adat yang menjadi
kebanggaan kita,” pungkasnya.
“Ibaratnya tu selaku
Debalang Negri, Sifatnya Kami hanya
menjaga yang belum terjaga menjadi jaga dan ketika mereka sudah
terjaga itu yang akan kami jaga,” pungkas
Romy Debalang Negri.***
Penulis: Riki Indra
Editor: Slamet Supriyadi